3.1. a.8. KONEKSI
ANTAR MATERI MODUL 3.1 ( PENGAMBILAN
KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN )
Perkenalkan nama saya Arba’iya,S.Pd , Calon Guru
Penggerak angkatan 7 tahun 2023 dari SMA Negeri 2 kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang provinsi Aceh. Pada saat
ini saya ditugaskan membuat koneksi
antar materi tentang modul 3.1 yaitu pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai
kebajikan sebagai seorang pemimpin. Namun sebelumnya mari kita renungkan
bersama tentang kalimat bijak di bawah ini
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun
mengajarkan mereka yang utama atau berharga adalah yang terbaik” Bob Talbert
Maksud dari
kalimat tersebut adalah bahwa ilmu pengetahuan itu penting dan baik diajarkan
kepada anak, namun yang lebih utama adalah mendidik dan membimbing anak murid
dengan pemahaman budi pekerti, karakter, moral dan etika adalah yang lebih utama karena
adab jauh lebih tinggi di atas ilmu. Dan sebagai seorang pendidik sudah
sepatutnya kita memberikan contoh yang baik terhadap anak murid kita terutama
tentang adab dan budi pekerti, baik di kelas, di sekolah maupun di luar sekolah
sesuai dengan triloka KHD yaitu Ing Ngarso Sungtulodo, ing madyo Mangukarso dan
Tut Wuri Handayani.
“Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia
menjadi berprilaku etis”
Georg Wihelm Friedrich Hegel.
Maksud dari kutipam di atas adalah bahwa pendidikan
merupakan sumber utama dalam mendidik manusia supaya menjadi beretika dan
berakhlak mulia sesuai dengan
tujuan pendidikan idi Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
menciptakan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman da bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan memiliki
budi pekerti yang luhur. Oleh karena itu tugas guru lah untuk menciptakan manusia
yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur serta bisa memberikan
contoh/teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Pada modul 3.1 kami
mendapatkan materi tentang bagaimana cara seorang pemimpin menyelesaikan masalah yang dihadapi di
sekolah, apakah masalah tersebut berupa dilema etika ataupun bujukan moral. Masalah
akan dikatakan sebuah dilema etika apabila ada dua hal yang sama-sama benar
namun saling bertentangan ( Benar VS Benar ) dan untuk menyelesaikannya
dilanjutkan dengan materi tentang 9 langkah pengujian dan pengambilan
keputusan, 4 paradigma dilema etika serta 3 prinsip penyelesaian dilema. 9
langkah pengambilan keputusan yaitu 1. Mengenali nilai-nilai
yang saling bertentangan, 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, 3.
Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, 4. Pengujian benar atau
salah yang terdiri dari a. Uji Legal, b. Uji Regulasi/Standar Profesional, c.
Uji Intuisi, d. Uji Publikasi, e. Uji Panutan/Idola. 5. Pengujian Paradigma
Benar lawan Benar, 6. Melakukan Prinsip
Resolusi, 7. Investigasi Opsi Trilema, 8. Buat Keputusan dan 9. Lihat lagi
Keputusan dan Refleksikan.Sedangkan 4
paradigma dilema etika terdiri dari 1. Individu lawan kelompok 9 ( Individu vs
Coomunity), 2. Rasa keadilan lawan rasa kasian ( Justice vs Mercy), 3.
Kebenaran lawan kesetiaan ( Truth vs Loyality) dan 4 jangka Panjang lawan
jangka pendek ( Short term vs Long term). 3 prinsip pengambilan keputusan
adalah berbasis hasil akhir, berbasis peraturan dan berbasis rasa peduli. Selanjutkan
masalah akan dikatakan bujukan moral apabila terdapat dua hal yang saling
bertentangan ( Benar vs Salah) namun menimbulkan dilema saat mengambil
keputusan.
Pada koneksi antar materi ini kami para CGP diminta
untuk menjawab pertanyaan di bawah ini:
1.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara
dengan Pratap triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai
seorang pemimpin.
Sebagai seorang guru/ /
pemimpin pembelajaran kita harus bisa mengambil keputusan yang memihak kepada
murid serta mengacu kepada nilai-nilai kebajikan dan sesuai dengan filosofi KHD
yaitu Ing Ngarso Sungtulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri handayani yang
artinya apabila berada di depan guru harus bisa menjadi teladan, apabila berada
di tengah guru harus bisa membimbing atau menuntun muridnya dan apabila ada di belakang maka guru
harus bisa mendorong atau memberikan motivasi. Selanjutnya dalam kaitannya
dengan pengambilan keputusan guru harus yakin bahwa setiap keputusan yang
diambil harus bisa mencerminkan teladan bagi murid dan menuntun murid sesuai
dengan nilai-nilai kebajikan universal.artinya guru harus bisa memfasilitasi
kebutuhan belajar murid sesuai dengan minat dan gaya belajarnya. Selanjutnya
guru harus selalu memberikan dorongan dan motivasi bagi muridnya dalam proses
pembelajaran guna memunculkan karya atau ide yang inovatif dari murid tersebut.
2. Bagaimana
nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang
kita ambil dalam pengambilan keputusan
Sebagai
seorang guru atau pemimpin pembelajaran setiap keputusan yang kita ambil sudah
pasti berhubungan dengan nilai-nilai kebajikan yang ada dalam diri kita.
Pengambilan keputusan yang tepat adalah yang mampu mendorong murid untuk terus
termotivasi menciptakan inovasi-inovasi baru sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif, aman dan nyaman bagi murid, dimana hal ini sangat berhubungan
dengan emosi murid. Selanjutnya sangat diharapkan bahwa setiap keputusan yang
diambil hendaklah menjadi tauladan bagi murid dan warga sekolah serta sesuai
dengan tiga prinsip pengambilan keputusan yaitu berfikir berbasis hasil akhir ( Ends Based Learning),
berfikir berbasis peraturan ( Rule Based Learning) dan berfikir berbasisrasa
peduli ( Care Based Learning)
3. Bagaimana
materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching ( bimbingan )
yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran
kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil?. Apakah
pengambilan keputusan tersebut telah efektif , masihlkah ada
pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut?.
Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas pada materi
sebelumnya.
Coaching merupakan
keterampilan untuk menggali kemampuan
orang lain dalam menemukan solusi dari masalah yang dihadapiny. Keterampilan
coaching yang harus dimiliki oleh seorang coach diantaranya mampu memberikan
pertanyaan berbobot sehingga murid bisa
menemukan sendiri potensi yang adalm diri mereka dan hadir secara penuh, yakni
kita mendengarkan dengan focus setiap permasalahan dan keluh kesah yang
disampaikan oleh murid sehingga nantinya dapat menemukan solusi yang tepat.
Proses coaching bisa dilakukan dengan alur TIRTA yaitu tentukan tujuan,
identifikasi masalah, apa rencana aksi dan seperti apa tanggung jawabnya.
Dengan adanya kegiatan
coaching ini sangat membantu saya dalam menggali potensi yang terdapat dalam
diri murid saya sehingga keputusan yang saya ambil bisa efektif berpihak pada
murid sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar mereka. Dengan demikian
diharapkan melalui proses coaching ini guru dapat mengidentifikasi masalah dan
menghasilkan keputusan yang tepat Ketika menemukan masalah di sekolah, pada murid
maupun pada guru, apakah masalah tersebut merupakan dilemma etika atau bujukan
moral.
4. Bagaimana
kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan
berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilemma
etika
Keputusan yang diambil oleh seorang
guru pasti sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru tersebut dalan mengelola
aspek sosial dan emosionalnya sehingga dapat menimbulkan rasa simpati dan
empati. Dalam mengambil keputusan haruslah mempertimbangkan nilai-nilai
kebajikan universal serta berpihak pada murid dan tentukan apakah kasus
tersebut termasuk dilema etika atau bujukan moral. Setelah kasusnya jelas
barulah kita ambil keputusan yang tetap berpedoman kepada 4 paradigma, 3
prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengujian dan pengambilan
keputusan.
5. Bagaimana
pembahasan studi kasus yang focus pada masalah moral atau etika kembali kepada
nilai-nilai yang dianut seorang pendidik
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran
seorang guru harus mampu melihat masalah yang dihadapinya, apakah termasuk
dilema etika (Benar vs benar ) atau bujukan moral (Benar vs Salah ) Hal
tersebut dapat kita lakukan dengan berpedoman kepada 9 langkah pengujian dan
pengambilan keputusan terutama pada poin nomor 4 Pengujian benar atau salah terutama
poin a. yaitu uji legalitas.
6. Bagaimana
keputusan yang tepat tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang
positif, kondusif aman dan nyaman.
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran
kita sering dihadapkan pada situasi dimana kita harus mengambil suatu keputusan
dan sangat diharapkan keputusan yang kita ambil tersebut dapat membawa dampak
positif, kondusif, aman dan nyaman bagi
lingkungan kelas dan sekolah juga masyarakat sekitar. Keputusan tersebut
haruslah berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan dan tidak melanggar norma yang
berlaku. Jika lingkungan positif, kondusif, aman dan nyaman sudah tercipta maka
muridpun bisa belajar dengan baik dan maksimal guna mencapai cita-cita mereka.
7. Apakah
tantangan-tantangan di lingkungan anda untuk dapat menjalankan pengambilan
keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini?. Adakah kaitannya dengan
paradigma perubahan di lingkungan anda?
Apapun pekerjaan atau jabatan kita
pasti mempunyai tantangan tersendiri, begitu juga halnya dala pengambilan
keputusan bagi seorang pemimpin pembelajaran da;lam kasus dilemma etika, dimana
kadang-kadang pola piker kita berbeda dengan orang lain. Yang harus diingat
adalah bahwa apapun keputusan yang kita ambil harus berpihak kepada murid dan
menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman serta berpikir berdasarkan
peraturan serta rasa peduli.
8. Apakah
pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pembelajaran yang
memerdekakan murid-murid kita?. Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang
tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Adapun pengaruh yang kita harapkan
adalah bahwa murid benar-benar merasa nyaman dan merdeka dalam pembelajaran
sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka sebagaimana yang diharapkan oleh
Bapah Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara yaitu membimbing murud sesuai dengan
kodratnya, baik kodrat alam maupun kodrat zaman sehingga kita dapat mengantarkan mereka kepada tujuan yang
ingin dicapai yaitu keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Selanjutnya
dalam menciptakan suasana belajar yang tepat untuk potensi murid yang berbeda
beda maka dapat dilakukan dengan menggunakan RPP berdiferensiasi.
9. Bagaimana
seorang pemimpin pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi
kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Sebagai seorang pemimpin
pembelajaran kita harus bisa memperhatikan semua kebutuhan belajar murid,
sehingga murid dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya dan menimbulkan
rasa percaya serta ketenangan batin dalam belajar sehingga sesuai dengan
filosofi KHD.
10. Apakah
kesimpilan akhir yang dapat anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan
keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya.
Kesimpulan yang dapat
saya ambil dari pembelajaran modul ini dan kaitannya dengan modul-modul
sebelumnya adalah :
a. Pengambilan
keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiliki oleh guru dan
hendaknya sesuai denghan filosofi HKD demi terwujudnya murid yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila.
b. Pengambilan
keputusan harus berdasarkan kepada budaya positif sesuai dengan alur BAGJA.
c. Dalam
pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh ( mindfulness).
d. Dalam
pengambilan keputusan terkadang ada berupa dilema etika maupun bujukan moral,
untuk mendapatkan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid maka harus
dilakukan dengan 9 langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan .
11. Sejauh
mana pemahaman anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul
ini, yaitu dilema etika atau bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan,
3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan . Adakah hal-hal yang menurut anda di luar dugaan?
Pemahaman saya tentang modul 3.1. ini
adalah bahwa dalam pengambilan suatu keputusan harus kita lakukan dengan
mempertimbangkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan
keputusan serta 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Hal yang menurut
saya di luar dugaan yaitu prinsip pengambilan keputusan berbasis rasa peduli
kadang-kadang bisa menimbulkan dampak negative
12. Sebelum
mempelajari modul ini pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai
pemimpin dalam situasi moral dilema? Bila mana pernah, apa bedanya denga napa
yang Anda pelajari di modul ini?
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran
saya pernah mengambil keputusan dilema etika, yakni ketika ada murid saya yang
tidak hadir tanpa berita atau alfa dengan alas an orang tuanya tidak bisa
permisikan karena tidak memiliki kendraan, sedangkan dia sendiri untuk ke
sekolah selalu menumpang dengan temannya dan saya langsung memaklumi dan
memaafkannya tanpa mempertimbangkan 4 paradima, 3 prinsip dan 9 langkah
pengujian pengambilan keputusan. Sekarang untuk kedepannya apabila saya
dihadapkan pad situasi dilemma etika insyaallah pengambilan keputusan akan saya
lakukan dengan mempedomani 4 paradigma, 3 prinsip serta 9 langkah dan tentunya
diikuti dengan kolaborasi sehingga keputusan yang dihasilkan memihak pada
murid.
13. Bagaimana
dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara
Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul
ini?
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran
kita harus bisa mengambil keputusan yang memihak pada murid, apakah itu berupa
dilemma etika maupun bujukan moral. Setelah mempelajari modul ini banyak dampak
positif atau manfaat yang sangat membantu saya dalam mengambil keputusan yang
dapat memihak pada murid serta tidak merugikan pihak manapun.
14. Seberapa
penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individua tau
Anda sebagai seorang pemimpin?
Mempelajari modul ini bagi saya
sangat penting karena sangat membantu saya dalam mengambil keputusan, apakah
itu berupa dilema etika maupun bujukan moral karena saya dahulunya suka
mengambil keputusan belum menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah
pengujian dan pengambilan keputusan . sekarang saya jadi sangat terbantu untuk
mengambil suatu keputusan. Selanjutnya insyaallah saya akan mengimplementasikan
ilmu yang saya dapatkan dalam modul 3.1. juga mensosialisasika kepada rekan
kerja serta berkolaborasi dengan semua pihak sehingga keputusan yang dihasilkan
tidak merugikan pihak manapun.
Demikianlah uraian saya
tentang koneksi antar materi modul 3.1. tentang pengambilan keputusansebagai
pemimpin pembelajaran.
TERGERAK, BERGERAK,
MENGGERAKKAN
Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar