1.2.a.3. Mulai Dari Diri-Nilai dan
Peran Guru Penggerak-Trapesium Usia – Modul 1.2
1.
Peristiwa positif pada masa sekolah yakni saat saya berada di bangku SMP
(usia 13 sampai dengan 16) tahun saya melakukan peristiwa positif, yaitu aktif
dalam kegiatan keorganisasian yang ada di lingkungan sekolah dan di lingkungan
tempat tinggal saya.
Saya juga pernah melakukan peristiwa negative waktu sekolah yakni pada bangku SMA ( usia 16 sampai dengan 19 tahun ), saat itu saya pernah tidak mengikuti pelajaran matematika.
2. Yang terlibat dalam
peristiwa positif adalah semua teman-teman saya yang aktif di organisasi
sekolah, sedangkan dalam peristiwa negative saya melakukannya sendiri tanpa
mengajak teman-teman saya.
3. Dampak emosi yang saya
rasakan hingga sekarang adalah antisipatif, artinya supaya peristiwa negative
saya jangan sampai terulang kembali pada
anak kandung saya maupun murid-murid saya. Saya juga merasa gembira dalam peristiwa
positif di mana saya mendapatkan banyak pengalaman
4. Momen yang terjadi
pada masa sekolah masih dapat saya
rasakan sampai sekarang karena peristiwa tersebut sangat berkesan dan masih
tersimpan dalam memori saya yaitu saat saya dinyatakan lulus UMPTN, waktu itu
saya merasa sangat terharu dan bangga karena bisa mengharumkan nama orang tua
saya di kampung yang dan peristiwa tersebut tidak akan pernah bisa dilupakan.
5. Pelajaran hidup
yang saya peroleh dari trapesium usia dan roda emosi adalah
Guru harus dapat mengelola emosi dengan baik.dan selalu dapat memberikan
excellent service atau pelayanan terbaik dan kepada murid karena hal tersebut
akan terekam dengan sangat kuat oleh mereka.
Peristiwa positif yang sudah saya alami dan terekam baik tentunya nanti
akan dapat memberikan gambaran bagi murid saya untuk dapat diterapkan dalam kehidupan mereka.
Selalu memberikan motivasi walau hanya berupa apresiasi dan merespon setiap
usaha mereka. Hal tersebut akan mampu mendorong mereka untuk dapat lebih
bersemangat dan bangkit untuk terus dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk terus mengeksplorasi
potensi, kreativitas, dan inovasi untuk mencapai tujuan.
6. Nilai-nilai yang
saya yakini sebagai seorang guru dalam satu kalimat dengan menggunakan kata guru,
murid, belajar, makna, peran
selain mendidik guru juga berperan sebagai orang bertanggung jawab menanamkan makna nilai-nilai positif dan akhlak mulia kepada murid, selanjutnya guru juga harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga menuntun murid pada pembelajaran yang bermakna.
Tugas 2. Nilai dan peran guru penggerak menurut saya
1. Nilai dalam diri
saya yang membantu saya dalam menggerakkan murid, rekan guru dan komunitas
sekolah saya adalah:
a. Nilai kolaborasi. Saya beranggapan bahwa dengan
bekerjasama baik dengan guru maupun murid , terutama kolaborasi dengan pimpinan
sekolah banyak membantu saya dalam upaya menggerakkan komunitas belajar. Dengan
kolaborasi kita akan banyak menerima ide dan gagasan dari macam macam sumber
yang bis akita jadikan sebagai sumber untuk memajukan sekolah.
b. Nilai kepemimpinan dan motivasi, yaitu dalam pembelajaran
saya mendorong dan memotivasi murid untuk mempunyai keberanian, percaya diri,
kemandirian, dan keluarnya jiwa kepemimpinan di sekolah. Saya berharap dengan
memunculkan jiwa kepemimpinan siswa, akan menumbuhkan motivasi siswa untuk
belajar sekaligus menumbuhkan karakter baik bagi siswa.
c. Nilai semangat untuk melakukan perubahan dan perbaikan,
nilai semangat ini sangat diperlukan guru penggerak dalam melakukan perubahan
dan perbaikan dalam rangka menggerakan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah
dalam mengembangkan kompetensi-kompetensi yang dimiliki.
2.
Peran yang selama
ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah
saya adalah, menanamkan rasa percaya diri, berani, bertanggungjawab, dan
disiplin. Untuk
rekan sejawat/ guru saya berusaha sebagai informan, fasilitator dan motivator. Selain itu saya juga berperan yang selama ini sudah saya
lakukan dalam menggerakan murid adalah dengan menumbuhkan sikap kepemimpinan
dan percaya diri pada diri murid baik melalui kegiatan pembelajaran di dalam
kelas maupun kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas. Dalam pembelajaran di kelas
yaitu dengan membiasakan pembelajaran diskusi dan kegiatan presentasi di depan
kelas. Dengan kegiatan presentasi siswa akan
terbiasa tampil di depan orang banyak ,berbicara menyampaikan ide dan
gagasan-gagasannya. Murid juga saya biasakan untuk dapat memimpin di saat
proses pembelajaran. Hal ini dapat diawali dari hal-hal kecil seperti melatih
siswa untuk memimpin doa. Selain itu saya juga membimbing murid dalam kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah terutama ekstrakurikuler pramuka dan
paskibraka. Murid dilatih untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan jiwa
kepemimpinan dengan beranitampil memimpin teman-teman dan adik kelasnya. Selain
dapat memupuk jiwa kepemimpinan pada siswa, melalui kegiatan ekstrakurikuler
ini siswa diajarkan bagaimana berfikir kritis dan inovatif dalam merancang
sebuah kegiatan dalam ekstrakurikuler tersebut. Sedangkan dengan sesama guru
hal yang pernah saya lakukan terkait nilai Kolaboratif adalah bersama-sama guru
lain mencari solusi permasalahan yang dihadapi murid-murid, baik masalah
akademik maupun non akademik. Dalam hal ini saya sering berkolaborasi dengan
guru Bimbingan Konseling ( guru BK ).
Demikianlah hasil paparan saya pada
tugas modul 1.2.a.3. mulai dari diri serta nilai dan peran guru penggerak.
Arba’iya,S.Pd
CGP Angkatan 7
Kabupaten Aceh Tamiang
Komentar
Posting Komentar